Sejak Tahun 1995, observatorium matahari watukosek LAPAN telah memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan layanan informasi menganai aktivitas matahari kepada masyarakat dunia. Peristiwa gerhana matahari total (GMT) pada tanggal 11 Juni 1983 telah mengilhami pendirian observatorium matahari watukosek. Selanjutnya, bedasarkan kesepakatan LAPAN (Ir.J.Soegijo sebagai kepala pusat riset dirgantara waktu itu) dengan defisi matahari national astronomical observatori of Japan (NAOJ), yang diwakili oleh Prof.Eijiro Hiei, dibangunlah suatu observatorium bertaraf internasional. setelah melalui pertimbangan dan survei, maka ditetapkan waktukosek pasuruan sebagai tempat observatorium matahari. Salah satu indikator aktivitas matahari adalah pemunculan bintik matahari (SUNSPOT).
0 komentar:
Posting Komentar